The Power of Pray (2) --> Powerbank



3 hari lagi aku akan melaksanakan daftar ulang bersamaan dengan SBMPTN. Semua perlengkapan aku siapkan dengan lengkap, baik itu berkas maupun perlengkapan lainnya, seperti baju, charger, powerbank, dll. Aku membawa 2 charger, yag satu yang bisa dilepas dengan adaptornya untuk digunakan dengan powerbank, yang satu yang menyatu dengan adaptornya. Powerbank aku taruh di dashboard mobil belakang kepala bersama dengan kabelya.

Aku berangkat naik mobil bersama keluargaku. Kami lalu menginap di rumah milik tanteku agar tidak terlalu jauh dari kampus tempat aku melaksanakan daftar ulang.

Sesampainya di rumah tanteku, semua barang aku turunin dari mobil. Pas aku mau nurunin powerbankku, ternyata powerbankku nggak ada di dashboard. Aku bingung karena aku sama sekali nggak pernah nyentuh powerbank selama di perjalanan. Aku mencoba tenang, terus nyari di bagasi, soalnya dashboardnya ada di atas bagasi. Ternyata nggak ada juga...! Terus aku buka bagian bawah bagasi, tetep nggak ada juga. Aku mulai panik, tapi aku masih mencoba untuk berpositive thinking, "Ah paling nanti juga ketemu. Toh masih ada charger yang satunya lagi."


Besok paginya, ayahku pinjem chargerku buat ngecharge. Naah dichargenya di deket ibuku yang lagi nyetrika. Alhasil, nggak sengaja chargernya kena setrika. Dan, yaaa, lonyod (meleleh) deh. Tambah panik lagi aku. Powerbank belum ketemu, eh charger satunya malah meleleh. Tapi aku masih coba positive thinking lagi, "Ah masih ada charger punya tante." Pas aku coba, eh chargernya nggak normal. Tambah panik lagi aku. Udah gitu charger mobil nggak bisa dipake pula. Tapi rasa panik itu terlupakan karena hari itu aku jalan-jalan. Jadi ya agak tenang dikit lah.

Semakin lama, hpku semakin berkurang baterenya. Dan ngurangnya pun nggak normal pula. Cepet banget habis. Aku keingetan lagi sama powerbank dan chargerku. Panik lagi aku. Nah pas maghrib, aku dan keluargaku berhenti buat makan malam di sebuah restoran Am**ra. Setelah mobil diparkir, aku langsung buka bagasi sambil nyari-nyari powerbankku. Nggak ketemu juga..!! Lama-lama aku jadi marah ke ayahku. Dalam hati, "Udah powerbank ilang, charger malah dirusak!" Tapi ibuku langsung nenangin aku dan nyuruh aku masuk dulu aja.

Adzan maghrib berkumandang. Aku langsung bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dengan hati yang nggak karuan karena batere hp tinggal 2%, gimana ngechargenya coba? Kasian juga pacarku nungguin kabar dari aku (Anjiir pacar wkwk :v). Aku sholat lah tuh. Selesai sholat aku berdoa. Lama-lama sambil berdoa aku nangis, karena takut gimana hpku? powerbanknya juga gimana? gimana aku ngabarin kalo ada apa-apa dan hpku mati pas daftar ulang? Aku nangis, berdoa sama Allah, "Ya Allah, beri aku petunjuk, jangan Engkau persulit urusanku, Ya Allah." Selesai sholat aku terus makan. Aku udah lupa tuh sama urusan charger sama powerbank.

Selesai makan kita naik ke mobil terus balik ke rumah tanteku. Belum lama jalan, tiba-tiba ayahku ngomong, "Nih mas powerbankmu. Tadi ayah simpen soalnya takut kepanasan terus rusak. Nih kabelnya," sambil ngasihin powerbank dan kabelnya ke aku. Aku padahal tadinya udah nggak kepikiran, nggak nanya juga ke orang-orang di mobil, tiba-tiba ayahku yang ngasihin sendiri ke aku. Senengnya bukan main..

Saat itu juga aku menyadari bahwa kekuatan dari doa itu bener-bener luar biasa. Aku aja udah lupa, nggak minta, nggak nanyain, tiba-tiba dateng sendiri powerbanknya. Subhanallah.. MasyaAllah..

Comments

Popular posts from this blog

Perkenalan Awal

The Power of Pray (1) --> SNMPTN 2017